Menilik Perjalanan Siswi Man IC Kendari di Madrasah Youth National Intelectual Congress

Wa Izzah Azzahra.

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia (IC) Kota Kendari mengirim dua orang siswi sebagai perwakilan untuk mengikuti kegiatan Madrasah Youth National Intelectual Congress (MYNIC) ke-4 Tahun 2022 di Banda Aceh. Dua siswi itu  adalah Wa Izzah Azzahra dan Nurul Khazanah Zulfan siswi kelas 12 yang aktif berorganisasi di lingkungan MAN IC Kendari.

MYNIC diikuti oleh perwakilan dari masing-masing OSIS MAN IC seluruh Indonesia. Setiap MAN IC  mengirim 2 orang siswa atau siswi sebagai perwakilan sekolah seperti ketua OSIS dan wakil ketua OSIS. Wa Izzah Azzahra dan Nurul Khazanah Zulfan memiliki jabatan sebagai Sekretaris 1 dan Sekretaris 2 di Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) MAN IC Kendari.

Pada acara yang berlangsung pada 1 - 3 September 2022 itu, mereka seakan-akan menjadi lembaga non kementerian, semisal Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Satu lembaga berisi dua perwakilan maka MAN IC kota Kendari bersama MAN IC Bengkulu Tengah bertugas sebagai LIPI.

Perwakilan MAN IC Kota Kendari dan perwakilan MAN IC Bengkulu Tengah bertugas membuat kurikulum ‘’KIR (karya ilmiah) sebagai syarat kelulusan siswa dan siswi’’ serta membahas program kerja jangka pendek dan jangka panjang. Hasil diskusi disatukan di draf revolusi kemudian dibawa ke DPR lalu disebarkan kepada semua kementerian.

Tanggapan orang tua Wa Izzah sangatlah baik bahkan mereka sangat mendukung kegiatan anaknya. ’’Perasaan saya senang tapi penuh dengan tekanan karena tantangannya adalah membawa nama baik sekolah serta ada perasaan takut karena tidak ada pembina hanya berdua saja,’’ ujar Izzah, di ruang ekskul MAN IC Kendari, 24 September 2022.

Manfaat kegiatan MYNIC bagi Izzah adalah menambah relasi dan melatih kemandirian serta melatih kemampuan berbicara di khalayak umum. Karakter dari MAN IC lainnya yang mereka temui sangat keren dan hebat karena mereka memiliki public speaking yang bagus dan ide-ide yang tak terpikirkan atau di luar nalar.

Pada hari ke-3 di Aceh mereka berkeliling ke tempat wisata seperti Museum Aceh, dan Museum Tsunami. Di Museum Tsunami  terdapat peninggalan-peninggakan sejarah bekas tsunami  dan wawasan-wawasan tentang tsunami seperti cara menyelamatkan diri dari tsunami. Mereka juga ke Masjid Baiturrahman, serta sempat mengunjungi Aceh Timur sebelum kembali ke Kendari. (**)


Penulis: Anna Altafunnisa (Jurnalis Davgrelions)

Editor: Muhamad Taslim Dalma

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment